Ngetop Abizzz...

Senin, 05 Maret 2012

I do love Jesus too

*


(Sebuah catatan, dari obrolan ringan di angkot)

Surabaya, Februari 28th 2011
Panas yang menyengat di sepanjang jalan raya Kapas Krampung. Angkot berlabel “WK” yang aku tumpangi menuju kawasan pesisir Surabaya bergerak pelan, kemudian berhenti tepat di sebuah toko saat seorang gadis bertubuh semampai, berkulit putih, dengan mata sipit dan rambut panjangnya yg di ikat ekor kuda melambaikan tangan ke arah kami. Dia memberi isyarat dengan mengarahkan telunjuknya kepadaku, pertanda meminta izin untuk duduk disampingku yang sedang duduk di depan. Aku sedikit terhenyak karena itu artinya aku harus menggeser posisi dudukku, kemudian aku menoleh ke belakang dan kulihat memang semua tempat duduknya penuh. Jadi tidak ada pilihan, akupun bergeser sedikit dan tetap menjaga jarak dengan pak sopir.


Perjalanan pun di lanjutkan. Tanpa sadar mataku memperhatikan sebuah tanda salib di gelang yag ia kenakan di tangan kanannya. Mungkin karena sangking lamanya aku memperhatikan, si empunya tangan kemudian menyeletuk, “I love Jesus!!!”

Aku sedikit tersentak, lalu segera tersenyum dan menjawab celetukannya, “I do too, I do love Jesus!”. Gantian dia yang tersentak dan memandang heran ke arahku, di perhatikannya aku dari ujung jilbab panjang hingga kaos kaki yang ku kenakan.

“Anda, kan Muslim??” tanyanya dengan penuh rasa heran.
“Ya, memang. Lalu kenapa?” jawabku sambil tetap tersenyum.
“Jesus kan bukan tuhan anda?” lanjutnya.
“Memang bukan, tapi salahkah saya mencintainya?” tegasku.
“Bagaimana bisa?”selidiknya semakin ingin tahu.

Aku mengambil nafas panjang, kemudian membaca bismillah dan memohon kepada Allah semoga perkatanku mudah di pahaminya.

“Begini mbak, perkenalkan nama saya Diana dan saya seorang muslim. Jesus yang mbak yakini sebagai salah satu tuhan itu adalah Isa Putra Maryam, yang dalam bahasa kepercayaan mbak dikenal sebagai Bunda Maria. Isa adalah seorang muslim dan salah satu nabi yang di utus oleh Allah tuhan kami untuk menyebarkan agama Islam di muka bumi”
“Bagaimana anda tahu itu?”. tanyanya lebih jauh
“Allah menuliskannya dalam kitab suci kami, Alqur’an”, lanjutku.
“Ah, anda jangan mengada-ada!” sanggahnya dengan nada yang kurang berkenan.

Kemudian aku membuka tas dan mengeluarkan sebuah Alqur’an terjemah kecil yang insyaAllah selalu menemaniku. Sambil mengingat-ingat aku membuka lembar demi lembar. Lalu demi Allah yang maha Agung aku bersyukur, saat tiba-tiba aku terilhami untuk mengingat sebuah ayat. Ku baca sejenak artinya, lalu ku tunjukkan kepadanya.

“Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab: "Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim (yang patuh kepada seruanmu)".
QS. Al-maa’idah:111

Sejenak dia tercengang, lalu tiba-tiba berteriak. “stop….kiri, pak!” sambil merogoh kantongnya dan mengambil uang sepuluh ribuan untuk membayar angkot. Sebelum keluar angkot dia berkata “Terimakasih atas ilmunya, maaf saya turun dulu karena ini udah agak keblanjur dari tujuan saya, pacar keling.”

“Sama-sama, mbak. Saya juga minta maaf obrolan kita bikin mbak kejauhan turunnya.” Jawabku.
“Ndak apa-apa, saya malah senang” jawabnya lebih bersahabat.

Dan saat sopir angkot menyerahkan uang kembalian, ku katakan lagi kepadanya.

“Mbak, I do Love Jesus too”…..

Gadis itu tersenyum, dan angkotpun merangkak perlahan saat dengan setengah berteriak dia berkata “Namaku, Sherly!”

“Subhanalloh!”. Gumam pak sopir saat menjalankan angkot lagi.

“Kenapa pak?”, tanyaku.

“Sampaikan walau satu ayat!” jawabnya dengan logat Madura yang kental.

*************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar