Islam datang dengan 2 pesona; pesona
kebenaran yang abadi dan pesona manusia muslim yang temporal. Dan pada
setiap momentum sejarah di mana kedua pesona itu bertemu, Islam selalu
berada di puncak kekuatan dan kejayannya. Akan tetapi, itulah masalah
Islam saat ini. Ia memang tidak akan pernah kehilangan pesona
kebenarannya, karena kebenarannya bersifat abadi. Namun, ia kini masih
kehilangan pesona manusianya.
Halaman
Ngetop Abizzz...
-
Menarik ketika membahas calon Gubernur DKI Jakarta yang satu ini, ia adalah calon yang seringkali menjadi sasaran empuk untuk berka...
-
Aburizal Bakrie Jakarta - Penugasan yang diberikan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk mengumumkan nasib Part...
-
Maraknya berita-berita mengenai Dahlan Iskan dan Joko Widodo (Jokowi) yang terindikasi sebagai “antek” Zionis Yahudi, semestinya m...
-
TEMPO.CO - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Abu Bakar Al Habsy menagih janji empat pimpinan baru Komisi ...
-
MUKHOYYAM PANDU KEADILAN DASAR 2 - DPW PKS JATIM Pacet, Mojokerto 3-5 Peb. 2012 Persiapan sholat berjamaah Kader-kader pilihan s...
-
Diskusi UNIMIG dengan Buruh Migran Indonesia Hong Kong Tin Hau Art, 6 Mei 2011 . Letaknya tak jauh dari Victoria Park, jalan saja lemp...
-
(Kuliner) #BeliPKS Jl. Dewi Sartika (warung mbah Darso) Bojonegoro Sedia : Kar...
-
Surabaya - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan mobil hemat energi "Sapu Angin 6" denga...
-
jajan mewah Jakarta Fraksi PKS DPR menilai anggaran jajanan rapat anggota DPR terlalu besar. Untuk tahun 2012 saja, anggaran jajaran ...
-
MEDAN - Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan, PKS secara bulat mencalonkan Gatot Pujo Nugroho sebagai calon gubernur Sumatera Utara ...
Jumat, 20 Mei 2011
Selasa, 03 Mei 2011
PKS Partai Dakwah, dari dulu dan akan tetap begitu
Yg kami harapkan ke istiqamahan nya dalam perjuangan Pks... Dgn tetap di jalur dakwah dan tarbiyah.. (comment on FB. baru saya baca pagi ini)
...
Mungkin tidak ada media (eksternal) yang mewartakan sibuknya PKS setiap saat dalam kerja-kerja Da'wah dan Tarbiyah baik untuk kalangan kader (internal) maupun masyarakat (eksternal). Yang ada adalah hiruk pikuk sensasi politis yang laris manis bagi media pengais rupiah. Itulah pekerjaan mereka (media), dan biarlah mereka bekerja spt itu. Itu urusan mereka. Lantas apa pekerjaan kita (PKS)?
Langganan:
Postingan (Atom)