Jombang (beritajatim.com) - Ratusan
petani di Kabupaten Jombang mendeklarasikan PPNSI (Perhimpunan Petani
dan Nelayan Sejahtera Indonesia), Minggu (11/3/2012), di aula Kodim
0814 Jombang. Deklarasi itu dipimpin oleh Lukman Hakim, Wakil Ketua
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPNSI Jawa Timur.
Lukman Hakim,
mengatakan, hadirnya PPNSI diharapkan bisa mengurai benang kusut
permasalahan petani di Indonesia. Pasalnya, hingga saat ini kondisi
petani masih terpinggirkan. Permasalahan klasik, seperti harga panen,
selalu muncul setiap tahun. "Nah, dengan hadirnya PPNSI di Jombang
harus mampu menyelesaikan permasalah petani tersebut," kata Lukman di
hadapan ratusan petani.
Dia juga mengatakan, generasi petani
dari tahun ke tahun juga mengalami penurunan. Oleh karena itu, Lukman
berharap, dengan deklarasi tersebut bisa menjadi motor bangkitnya
generasi petani Indonesia. "Saat ini sangat jarang generasi muda yang
melirik sektor pertanian. Lagi-lagi, PPNSI harus bisa menjawan
permasalahan itu," tambahnya.
Pernyataan senada dilontarkan
Hasan Solahudin, Katua DPD (Dewan Pengurus Daerah) PPNSI Jombang.
Menurutnya, guna menjawab benang kusut pertanian, utamanya di Jombang,
ia akan segera melakukan konsolidasi. Apalagi, seluruh struktur PPNSI
tingkat kecamatan sudah terbentuk. Sebagai awalan, kata Hasan, ia akan
melakukan pemetaan potensi di masing-masing kecamatan.
Selain
itu, PPNSI juga akan membangun kemitraan dengan Bulog (Badan Urusan
Logistik) dalam hal penjualan hasil panen. Dengan begitu, rantai
perdagangan hasil panen bisa terpangkas. "Petani atau Gapoktan dibawah
PPNSI akan menjual gabah ke Bulog secara langsung. Dengan begitu,
rantai perdagangan bisa terpangkas," ujar Hasan.
Hasan merinci,
potensi pertanian di Kabupaten sangat bagus. Betapa tidak, di Jombang,
sektor yang menyerap tenaga kerja setelah perdagangan adalah pertanian.
Dari jumlah 1,3 juta penduduk, sebanyak 30 persen merupakan sektor
tani. Dengan kata lain, sebanyak 400 ribu warga Jombang berprofesi
sebagai petani.
Hanya saja, kondisi itu tidak diimbangi dengan
banyaknya jumlah lembaga yang bergerak di sektor pertanian. Selama ini
hanya ada HKTI, KTNA, FMPJ. Padahal, semakin banyak lembaga yang konsen
di bidang pertanian, maka petani juga akan terbina. Dan akhirnya,
lanjut Hasan, kesejahteraan petani bisa meningkat. "Nah, Kehadiran
PPNSI sebagai kompetitor lembaga-lembaga yang sudah ada guna
mensejahterakan kaum tani," pungkas Hasan.
Halaman
Ngetop Abizzz...
-
Secara bahasa ada kemiripan arti dan makna antara riba dan zakat, yaitu sama-sama bertambah. Hanya saja, riba it...
-
HIDAYAT+DIDIK Resmikan Motor Keliling Layanan kesehatan GRATIS untuk warga tidak mampu . ( *PKS Papanggo)
-
MAKASSAR, Banyaknya pegawai negeri sipil (PNS) yang terlibat politik praktis, membuat ketua DPW PKS Sulawesi Selatan, Akmal Pasluddin, gera...
-
Di awal bulan April ini PKS Tambakrejo merintis sebuah Komunitas Anak Yatim. Upaya ini berangkat dari keprihatinan para kader PKS terhadap k...
-
Untuk kesekian kalinya, sikap politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuat banyak orang bertanya-tanya. Sebagai partai y...
-
- Triwisaksana atau yang akrab disapa Bang Sani, legowo tidak menjadi calon Gubernur DKI Jakarta di pilgub DKI 2012 in...
-
Yg kami harapkan ke istiqamahan nya dalam perjuangan Pks... Dgn tetap di jalur dakwah dan tarbiyah.. (comment on FB. baru saya ba...
-
Jakarta PKS menolak kenaikan harga BBM. PKS tak mau mengambil resiko dampak sosial kenaikan harga BBM ini. ...
-
JAKARTA, — Setidaknya ada lima hal yang diduga menjadi kepentingan pemerintah, khususnya Partai Demokrat, mengusulkan kenaikan harga ba...
-
Ketua MK Mahfud MD (JPPN) MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) menilai vonis MK tentang anak yang lahir di luar pekawinan overdosis, tetap...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar