Halaman
Ngetop Abizzz...
-
MAKASSAR, Banyaknya pegawai negeri sipil (PNS) yang terlibat politik praktis, membuat ketua DPW PKS Sulawesi Selatan, Akmal Pasluddin, gera...
-
Dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diselenggarakan mulai 25-28 Maret 2012 di Medan, akan memb...
-
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera pernah mengajukan sembilan nama calon untuk menduduki kursi menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu...
-
Oleh : Cahyadi Takariawan Dalam dakwah, ada banyak kondisi yang tidak selalu sama dengan harapan. Oleh karena itu selalu ada ruang perma...
-
- Triwisaksana atau yang akrab disapa Bang Sani, legowo tidak menjadi calon Gubernur DKI Jakarta di pilgub DKI 2012 in...
-
Kemarin Saya menghadiri Silaturahim di Padepokan Madani. Ada wayang Golek dan Taujih dari Pimpinan Padepokan Madani (Ust Hilmy Aminuddin...
-
Yg kami harapkan ke istiqamahan nya dalam perjuangan Pks... Dgn tetap di jalur dakwah dan tarbiyah.. (comment on FB. baru saya ba...
-
Bincang-bincang Joseph Kristiadi: "Rakyat Harus Memproduksi Pemimpin" SAAT ini muncul penilaian, kepemimpinan nasion...
-
Ulah Justin Bieber ini adalah ketika ia sedang promosi album barunya, 'Believe' di Inggris. Justin Bieber mengatakan ketika di...
-
Secara bahasa ada kemiripan arti dan makna antara riba dan zakat, yaitu sama-sama bertambah. Hanya saja, riba it...
Rabu, 04 April 2012
PKS Ikhlas Jika 3 Menterinya Dibagi-bagi
Jakarta - Jabatan dan kekuasaan bukan segalanya bagi PKS. PKS bahkan ikhlas apabila 3 menterinya dibagi-bagi ke partai koalisi lain, seperti Golkar dan Partai Demokrat asalkan rakyat mendapatkan haknya.
"Kami ikhlas. Jabatan dan kekuasaan bagi kader PKS bukan segalanya, asal merah putih berkibar, rakyat memperoleh hak-nya, untuk itulah kemerdekaan diproklamirkan. Merdeka!" kata Sekretaris FPKS, Abdul Hakim, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4/2012).
Menurut dia, PKS siap dengan segala konsekuensi atas penolakan kenaikan harga BBM. PKS siap dengan apa pun yang terjadi dan menatap optimis Pemilu 2014.
"Keputusan politik, menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, sudah kami perhitungkan risiko politiknya. Kami puas telah memperjuangkan aspirasi rakyat, 60 persen lebih rakyat tidak menginginkan kenaikan harga BBM," kata Abdul.
Pandangan senada disampaikan Wasekjen PKS Mahfudz Siddik. Menurut dia, PKS saat ini masih menunggu keputusan SBY.
"Kita siap segala-galanya. Kalau Pak SBY mau, gampang saja pidato dua kalimat," kata Mahfudz.
*http://m.detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar