"Kegagalan pemerintah mengantisipasi gejolak menjelang rencana kenaikan BBM kemarin merupakan kesalahan fatal dari menteri ESDM yang notabene berasal dari kader Demokrat," ujarnya kepada INILAH.COM, Jumat (6/4/2012).
Syahganda menegasakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perlu mengutamakan reshuffle dengan mengganti menteri dari Partai Demokrat terlebih dahulu daripada melakukan pergantian menteri dari PKS.
Menurut Syahganda, apa yang terjadi dengan PKS hanyalah akibat dari kegagalan mengantisipasi gejolak masyarakat bukan merupakan penyebab persoalan yang muncul. Penyebab persoalan itu sebenarnya adalah kegagalan dari Menteri ESDM Jero Wacik dalam mengantisipasi dengan program-program untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM dengan konversi ke gas dan lain lain.
"Jauh sekali antisipasi yang dilakukan menteri sebelumnya dengan menteri yang sekarang. Malah Jero Wacik kerjanya malah main golf," tegas Syahganda.
Oleh karena itu, Syahganda menyatakan Presiden SBY harusnya melihat hiruk pikuk politik yang muncul pasca sidang paripurna DPR tanggal 30 Maret lalu sebagai arena instrospeksi terhadap kinerja menteri menteri partai demokrat yang gagal melakukan program, bukannya mengkambinghitamkan partai lain dalam setgab.
"Ini lebih karena kegagalan Menteri Darwin Z Shaleh dan Jero Wacik dalam mengantisipasi kenaikan harga minyak. Jadi tidak boleh menyalahkan PKS tapi harus melakukan introspeksi terhadap kinerja menteri menteri dari Demokrat", tegas Syahganda.
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar