Ngetop Abizzz...

Kamis, 12 April 2012

Gerindra & Hanura Gabung di Koalisi?


Jakarta - Dinamika Sekretariat Gabungan Koalisi kian dinamis. Belum jelas nasib PKS di koalisi, kini justru tengah dipersiapkan koalisi baru dengan menggandeng Partai Gerindra dan Partai Hanura. Konsekuensinya mendepak Partai Golkar dan PKS dari Setgab Koalisi.

Bukan isapan jempol atau sekadar rumor soal rencana bergabungnya Partai Gerindra dan Hanura dalam Setgab Koalisi. Hal tersebut tercantum dalam draft dokumen kesepakatan antara Partai Demokrat dengan partai Gerindra dan Hanura yang bocorannya sempat diterimaINILAH.COM, Kamis (12/4/2012) di gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Draft kesepakatan tersebut masih belum diteken oleh masing-masing pihak namun terdapat beberapa poin sebagai butir-butir kesepakatan.


Dalam draf yang terdiri dari tiga poin itu disebutkan salah satu poin yang cukup penting yaitu, agar partai-partai yang meneken draf tersebut mendukung pemerintahan SBY-Boediono hingga 2014 mendatang. Poin ini sama saja dengan kontrak koalisi baru, minus Partai Golkar dan PKS.

Sumber INILAH.COM yang juga menjadi petinggi partai di Setgab Koalisi menyebutkan kontrak kesepakatan tersebut telah disodorkan Partai Demokrat kepada Partai Gerindra dari Partai Hanura. "Di tingkatan fraksi sudah clear. Tinggal tunggu komunikasi level pimpinan partai," ujar sumber tersebut di gedung DPR.

Sumber tersebut menyebutkan, rencana kesepakatan itu muncul sebagai tindaklanjut sikap Partai Demokrat yang mengakomodasi kepentingan Partai Gerindra dan Partai Hanura dalam pembahasan RUU Pemilu. "Partai Demokrat banyak mengakomodasi kepentingan partai tengah seperti Partai Gerindra dan Partai Hanura," ujar sumber tersebut.

Memang, dalam dinamika sidang paripurna DPR terkait RUU Pemilu, Partai Demokrat berada dalam barisan partai tengah baik koalisi maupun non koalisi seperti PPP, PAN, PKB, Partai Gerindra, dan Partai Hanura terutama dalam isu krusial di RUU Pemilu seperti sistem pemilu proporsionalitas terbuka serta penghitungan suara dengan sistem webster.

Namun sebaliknya, dua partai koalisi di Setgab yakni Partai Golkar dan PKS justru seiring seirama dengan PDI Perjuangan. Ketiga partai ini kompak dalam pola penghitungan suara melalui mekanisme kuota murni.

Salah satu pengurus DPP Partai Demokrat ketika dikonfirmasi tidak menampik bila sikap tersebut sebagai upaya akomodasi partai-partai tengah. "Semangat yang kita bangun saat ini adalah yang penting kita selamat sampai 2014, meski sebenarnya merugi dalam pemilu 2014 terutama jika memilih sistem kuota murni," beber salah seorang pengurus DPP Partai Demokrat kepada INILAH.COM di sela-sela sidang paripurna DPR.

Dia menyebutkan, skenario yang ditawarkan Partai Demokrat dengan menggandeng Partai Gerindra dan Partai Hanura dalam barisan koalisi sebagai partai penyanggah mengingat dua partai koalisi yakni Partai Golkar dan PKS kerap bersebrangan dengan koalisi. "Tujuan menggandeng Partai Gerindra dan Partai Hanura dalam koalisi agar pemerintahan selamat sampai 2014," kata sumber tersebut.

Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPR RI Edhy Prabowo mengaku pihaknya ditawarkan untuk menekan draf kesepakatan dengan Partai Demokrat. "Harapan mereka (Partai Demokrat) kita meneken draf itu," ujarnya kepadaINILAH.COM di sela-sela sidang paripurna DPR. Apakah Partai Gerindra menerima dan meneken draf tersebut? Edhy menyebutkan akan melihat situasi yang berkembang di lapangan.

Situasi politik tanah air memang cukup dinamis. Pembahasan RUU Pemilu pada akhirnya dapat menjadi jembatan politik untuk konsolidasi koalisi atau justru sebaliknya. Soal keputusan akhir apakah Partai Gerindra dan Partai Hanura terlibat dalam koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono, biar proses politik yang menjawabnya.

INILAH.COM, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar