"Waduh, bagaimana ini. Masa birokrasi yang dijadikan mesin politik. Masa 27 camat dan PNS lainnnya digiring bertandatangan mendukung incumbent Syahrul. Baru mereka bilang spontanitas terjadi. Jangan bilang spontanitas, mana ada spontanitas begitu, jangan suka bodoh-bodohi masyarakat seperti itu. Saya sedih melihat Bone ini, PNS itu harus netral, mereka pelayan publik, wah kacau ini," kecam pria asal Bone ini.
Kecaman Akmal terkait pernyataan sikap 27 camat se-Kabupaten Bone yang menyatakan mendukung Syahrul Yasin Limpo di Pilgub Sulsel 2013 mendatang. Dukungan itu, menurut Akmal, cenderung dipoltisir dan dipaksakan.
Akmal setuju pada Partai Demokrat untuk mengusut tindakan inkonstitusional tersebut. Menurutnya, sikap Bupati Bone, HM Idris Galigo, saat peringatan HUT ke 682 Kabupaten Bone di Lapangan Merdeka Watampone, Jumat (6/4) itu, merusak tatanan demokrasi dan cenderung diktator.
"PNS itu harus berpihak kepada rakyat, bukan kepentingan politik, masa camat, lurah dikasi begitu, lalu bagimana masyarakat, saya sepakat Demokrat usut itu," Akmal menambahkan.
TRIBUN-TIMUR.COM -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar