Ngetop Abizzz...

Minggu, 08 April 2012

SBY Akan Rugi Keluarkan PKS Dari Setgab



(Jakarta)-Isu dikeluarkannya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Sekretaris Gabungan (Setgab) Koalisi di DPR semakin kencang. Namun apabila hal tersebut benar terjadi, justru akan merugikan negara terutama presiden SBY sendiri.‬‬

‪‪Pengamat Politik dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf mengatakan, presiden SBY yang juga ketua setgap koalisi penuh pertimbangan untuk mengeluarkan PKS. Karena PKS sendiri partai yang selalu bersuara dalam koalisi dalam membela hak-hak rakyat.

"SBY berat mengeluarkan PKS, karena musuh SBY akan bertambah. Dan juga negara akan dirugikan dalam koalisi tidak ada partai yang bersuara untuk rakyat," ujar saat dihubungi Komhukum.com di Jakarta, Sabtu (7/04).

‪‪Menurutnya PKS akan memberikan bara api kepada SBY apabila dikeluarkan, dengan kata lain selagi dikoalisi tidak dibutuhkan, namun ketika dikeluarkan SBY akan butuh PKS. PKS sendiri dalam hal ini sebenarnya diuntungkan, sebab dalam setgap koalisi, PKS dinilai  sering dikucilkan karena sering bertentangan dengan anggota setgab yang lainnya.

"Ini momen terbaik bagi PKS, sebab di setgap sering dikerdilkan. PKS mempunyai perhitungan untuk Pemilu 2014," terangnya.‬‬

‪‪Asep yang juga Guru Besar Hukum Tata Negara Unpar ini menjelaskan PKS berbeda pandangan dengan setgap yang lain merupakan suatu yang wajar, karena politik itu bukan suatu hukuman, politik yang demokrasi bebas berpendapat namun harus bisa dipertanggungjawabkan.

"PKS dikeluarkan dari setgap akan merasa nyaman berada di luar pemerintahan dan akan mendapatkan dukungan dari rakyat untuk Pemilu mendatang, karena pro rakyat," jelasnya.‬‬‪‪

Dalam hal ini, Kata Asep, yang akan diuntungkan adalah partai-partai oposisi yaitu PDIP, Gerindra, karena mereka satu pandangan dengan PKS. Demikian juga dengan Golkar yang sejalan dengan PKS yang notabenya partai pro rakyat.

"Namun apabila PKS dikeluarkan dan tidak bergabung dengan oposisi, karena PKS bersebrangan sama saja dengan mematikan aspirasi. Pasalnya PKS berpikiran berada di koalisi terdapat aturan-aturan," lanjutnya.‬‬

‪‪Meski demikian, kata Asep, PKS sudah antisipasi terhadap hal ini dengan resiko kehilangan kursi menteri dalam kabinet Indonesia bersatu jilid II. Keberadaan PKS di setgap koalisi juga tidak menguntungkan anggota setgap yang lain, karena selalu bertentangan. Dan skenario ke depannya PAN akan menjadi leader pada tahun 2013, bukan lagi Golkar yang memiliki kekuatan dalam berpolitik.

"SBY lebih berat mengeluarkan PKS dari pada Golkar. Dan PPP, PKB, PAN hanya sebagai figur dalam setgap koalisi, berbeda dengan PKS," tandasnya.‬‬


Komhukum.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar