PKS tidak takut dengan segala ancaman karena sudah mempertimbangkan sebelumnya. Menurut Anis, kecelakaan besar yang dilakukan jika kita selalu mendahulukan kepentingan politik daripada kepentingan rakyat.
“Kalau kita mengelola negara kita harus jauh kan sedikit rasa seperti itu. Suka tidak suka, nyaman dan tidak nyaman, kita jangan jadi bangsa yang mellow,” kata Anis di gedung DPR Jakarta, kamis (5/4/2012).
Wakil Ketua DPR ini mengatakan, sudah memikirkan resiko yang diambil. Bagi PKS, lanjut Anis apa yang mereka pilih dengan berseberangan dengan mitra koalisi adalah bentuk jati diri PKS yang berpihak pada rakyat.
“Kita sudah memikirkan segala resikonya dari awal. Kita tahu bahwa resiko pasti ada dan ini momentum bagi PKS menyatakan jati diri bagi kami dalam indetitas. Keberpihakan kepada rakyat jauh lebih penting. Jauh lebih penting dari semuanya,” katanya.
Menurut Anis, persoalan BBM adalah menyangkut itikad baik dalam keberpihakan kepada rakyat dan kesalahan besar dalam kasus BBM berawal misi dan visi pengelolaan energi kita. Lanjutnya, pemerintah sudah tujuh tahun dan persoalan kenaikan BBM karena gejolak harga minyak dunia.
“Itu kan persoalan permanen. Jadi dalam kebijakan saat ini PKS melihat pemerintah tidak berpihak kepada rakyart. Itu sebabnya kita berseberangan dengan pemerintah. Bagi kami tujuan koalisi adalah lebih kepentingan rakyat,” katanya.
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar