Rapat
Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) wilayah
Sulawesi dan Indonesia resmi ditutup, Sabtu (18/2). Target raihan suara
legislatif dan kaderisasi yang baik jadi penegas langkah PKS.
Presiden
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaq, menegaskan PKS
besar bukan karena tokoh dan pemimpinnya, tapi karena murobbi-nya.
Keunggulannya pada mesin partai berwujud kader yang terdidik. "Tanpa
atau dengan tokoh nasional, PKS akan melaju menjadi terbesar di negeri
ini," ujarnya.
Untuk
mewujudkannya, PKS menetapkan agenda besar terbentuknya Murobbi Center
di seluruh wilayah Indonesia. Pasalnya, saat ini pusat pendidikan
murobbi sebagai penggembleng kader masih terbentuk di lima provinsi.
Luthfi
menargetkan sekitar 1,5 bulan lagi lembaga tersebut tuntas
pembentukannya di seluruh wilayah. "Dari ide-ide para murobbi, ada
jaminan lahirnya kreasi dan inovasi untuk formulasi penuntasan masalah
bangsa. Termasuk menghapus rasa ketidakadilan daerah-daerah minoritas,"
ujar Luthfi.
Sementara
itu, Ketua Panitia Rakornas PKS, Akmal Pasluddin, menegaskan partainya
bertekad menjadi lumbung suara di wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur.
Dia yakin PKS mampu menarik suara non-Muslim di wilayah minoritas
pemeluk agama Islam.
"Kebhinekaan
menjadi inspirasi bagi bangsa ini termasuk kader-kader PKS untuk terus
bekerja demi kejayaan bangsa. Keanekaragaman seni, budaya, dan sosial
bangsa ini menjadi dinamisator bagi setiap komponen bangsa untuk terus
berkarya," kata Akmal.
Hadir
dalam Penutupan Rakornas tersebut, Presiden PKS, Lutfhi Hasan Ishaq,
Wakil Ketua DPR-RI yang juga Sekjen PKS, M Anis Matta, dan Walikota
Makassar, Ilham Arief Sirajuddin. Rakornas juga dihadiri sekitar 750
orang kader dan fungsionaris PKS dari Wilayah Dakwah Sulawesi dan
Indonesia Timur.
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar