Menjawab Tantangan Jumlah Kader Baru Yang Membanjir, PKS Gelar Sekolah Murabbi

Eksistensi Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai Islam dan partai Dakwah di bumi pertiwi ini makin diperhitungkan banyak kalangan. Bukan saja karena selama ini telah membuktikan keteguhan dan keistiqomahannya dalam memegang prinsip amar ma'ruf nahi munkar dalam kiprahnya untuk turut mewarnai perubahan besar pada bangsa ini, tren elektabilitasnya pun terus naik. Sebagai konsekuensi kuantitas kader yang terus bertambah maka tantangan untuk meningkatkan dan memperkokoh kualitas kader pun menjadi permasalahan yang tak bisa diabaikan.

Di sisi lain yang patut disyukuri adalah dakwah yang digulirkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ternyata mendapatkan respon positif dari masyarakat. Semakin banyaknya warga yang bergabung menjadi kader baru membuat partai Dakwah itu menggulirkan program Sekolah Murabbi agar bisa mengcover pembinaan seluruh kader di semua jenjang dan di semua wilayah dakwah. Setelah disosialisasikan di tingkat nasional akhir bulan lalu, Sekolah Murabbi mulai digelar hingga ke tingkat DPD (kabupaten/kota). Di Jawa Timur, sebagian DPD memulai Sekolah Murabbi bulan ini. Sedangkan sejumlah DPD lainnya menjadwalkan Maret, termasuk DPD PKS Bojonegoro insya Allah juga akan melaksanakan launching Sekolah Murabbi bulan Maret sebagai tindaklanjut amanah DPP.

PKS dikenal kokoh dengan militansi para kadernya, dan itu tercipta lewat pertemuan pekanan yang bernama halaqah. Maka dari itu PKS mempunyai perhatian penting terhadap para Murabbi, karena murabbi adalah rahimnya jama’ah. Dan Sekolah Murabbi adalah program yang sangat dibutuhkan untuk mencetak pembina-pembina handal yang nantinya mampu mengarahkan kader baru menjadi sosok yang memiliki kepribadian Muslim yang berakhlak mulia. Melalui Sekolah Murabbi, kader-kader yang memenuhi kualifikasi tertentu akan “disekolahkan” selama kurang lebih tiga bulan. Setelah lulus, peserta mendapatkan sertifikat dari penyelenggara yang menyatakan bahwa ia memenuhi syarat untuk membina kader-kader baru.