Ditengah bertaburnya para bintang sepak bola, tidak menyangka diantara mereka ternyata banyak ya...
Selasa, 14 Februari 2012
KEAJAIBAN ISTIGHFAR: KISAH 1
Dikisahkan bahwa, sekali waktu Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah
bepergian untuk suatu keperluan sampai kemalaman di sebuah kampung.
Karena tidak ingin merepotkan siapapun, beliaupun mampir ke sebuah
masjid kecil untuk shalat sekaligus berniat bermalam disana. Seusai
shalat dan ketika hendak merebahkan tubuh tua beliau di masjid kecil
tersebut guna melepaskan sedikit kepenatan malam itu, tiba-tiba sang
penjaga masjid datang dan melarang beliau tidur di dalamnya. Sang
penjaga tidak mengetahui bahwa, yang dihadapainya adalah seorang ulama
besar.
Sementara Imam Ahmad juga tidak ingin memperkenalkan diri
kepadanya. Beliau langsung keluar dan berpindah ke teras masjid dengan
niat beristirahat disana. Namun sang penjaga tetap saja mengusir beliau
secara kasar dan bahkan sampai menarik beliau ke jalanan. Tapi
taqdir Allah, tepat saat Imam Ahmad sedang kebingungan di jalan itu,
melintaslah seseorang yang ternyata berprofesi sebagai pembuat dan
penjual roti. Akhirnya dia menawari dan mengajak beliau untuk menginap
di tempatnya, juga tanpa tahu bahwa, tamunya ini adalah Imam Ahmad bin
Hambal.
Ketika sampai di rumahnya, sang lelaki baik hati itupun
segera mempersiapkan tempat bermalam untuk Imam Ahmad dan
mempersilahkan beliau agar langsung istirahat. Sedangkan dia sendiri
justru mulai bekerja dengan menyiapkan bahan-bahan pembuatan roti yang
akan dijualnya esok hari. Ternyata Imam Ahmad tidak langsung
tidur, melainkan malah memperhatikan segala gerak gerik sang pembuat
roti yang menjamu beliau. Dan ada satu hal yang paling menarik
perhatian beliau dari lelaki ini. Yakni ucapan dzikir dan doa istighfar
yang terus meluncur dari mulutnya tanpa putus sejak awal ia mulai
mengerjakan adonan rotinya. Imam Ahmad merasa penasaran lalu bertanya:
Sejak kapan kamu selalu beristighfar tanpa henti seperti ini? Ia
menjawab: Sejak lama sekali. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin saya,
hampir dalam segala kondisi. Sang Imam melanjutkan pertanyaan beliau:
Lalu apakah kamu bisa merasakan adanya hasil dan manfaat tertentu dari
kebiasaan istighfarmu ini? Ya, tentu saja, jawab sang tukang roti
dengan cepat dan penuh keyakinan. Apa itu, kalau boleh tahu?, tanya
Imam Ahmad lagi.
Iapun menjelaskan seraya bertutur: Sejak
merutinkan bacaan doa istighfar ini, saya merasa tidak ada satu doapun
yang saya panjatkan untuk kebutuhan saya selama ini, melainkan selalu
Allah kabulkan, kecuali satu doa saja yang masih belum terijabahi
sampai detik ini? Sang Imam semakin penasaran dan bertanya: Apa
gerangan doa yang satu itu? Si lelaki saleh inipun melanjutkan
jawabannya dan berkata: Ya, sudah cukup lama saya selalu berdoa memohon
kepada Allah untuk bisa dipertemukan dengan seorang ulama besar yang
sangat saya cintai dan agungkan. Beliau adalah Imam Ahmad bin Hambal! Mendengar jawaban dan penjelasan terakhir ini, Imam Ahmad terhenyak dan
langsung bangkit serta bertakbir: Allahu Akbar! Ketahuilah wahai
Saudaraku bahwa, Allah telah mengabulkan doamu!
Disini gantian
Pak pembuat roti yang kaget dan penasaran: Apa kata Bapak? Doaku telah
dikabulkan? Bagaimana caranya? Dimana saya bisa menemui Sang Imam
panutan saya itu? Selanjutnya Imam Ahmad menjawab dengan tenang:
Ya. Benar, Allah telah mengijabahi doamu. Ternyata semua yang aku alami
hari ini, mulai dari kemalaman di kampungmu ini, diusir sang penjaga
masjid, bertemu dengan kamu di jalanan, sampai menginap di rumahmu
sekarang ini, rupanya itu semua hanya merupakan cara Allah untuk
mengabulkan doa hamba-Nya yang saleh. Ya, orang yang sangat ingin kamu
temui selama ini telah ada di rumahmu, dan bahkan di depanmu sekarang.
Ketahuilah wahai lelaki saleh, aku adalah Ahmad bin Hambal…! Dan
tentu setiap kita sudah bisa membayangkan, apa yang mungkin terjadi dan
dilakukan oleh sang tukang roti saleh tersebut setelah itu…! Rahimahumallahu rahmatan wasi’ah…! Semoga Allah merahmati keduanya dengan rahmat yang seluas-luasnya…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar