Ngetop Abizzz...

Rabu, 15 Februari 2012

KH Hasyim Muzadi : Pembubaran FPI Tidak Efektif


Islamedia - Sekjen International Conference Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi menilai pembubaran ormas Fron Pembela Islam (FPI) dengan alasan tindakan anarkis tidak afektif.

"Kalau FPI dibubarkan karena dianggap anarkis dalam kondisi demokrasi liberal seperti sekarang, belum tentu efektif," kata mantan ketua umum PBNU di Jakarta Rabu (15/2).


Menurut Kiai Hasyim, dengan mudah kelompok masyarakat, termasuk FPI, dapat membuat organisasi baru atas dasar kebebasan. "Bagaimana kalau berpindah nama FPU (Front Pembela Umat-red) misalnya, dan Habib Riziq sebagai Rais Am, sebagai ganti istilah ketua umum ? Apa bisa dihalangi?" ujarnya.

Kalau demokrasi yang disalahkan, lanjut Hasyim, bukankah sistem sekarang juga hasil konsepsi dari neolib, neokom, dan para cerdik pandai. Apabila rencana pembubaran FPI melalui perbaikan UU no 8 /85, lanjutnya, maka sebaiknya juga sekalian pembubaran terhadap organisasi yang menjadi kepanjangan dan kepentingan asing di Indonesia.

Baik yang bekerja di bidang ideologi, politik, ekonomi maupun budaya, karena orientasi asing ini yang merusak NKRI. "Kami perlu kerja sama dengan asing untuk kepentingan Indonesia, bukan menyetorkan NKRI ke asing."

Diakui, organisasi pro asing lebih pintar mengambil tema-tema kemanusiaan dan demokrasi daripada FPI yang mungkin seringkali tidak taktis. Padahal FPI jelas NKRI-nya berbeda dengan organisasi transnasional tetapi lebih taktis tapi jangka panjang membahayakan Indonesia. "Saya sarankan FPI memperbaiki kualitas perjuangannya, dan menghindari kekerasan. Kalau FPI mau meninggalkan kekerasan," tambahnya.

Namun Kiai Hasyim menegaskan, tidak berarti Indonesia bebas dari aksi kekerasan, karena kekerasan lebih banyak disebabkan karena ketidakadilan, hilangnya keteladanan dan penyalahgunaan kekuasaan serta jahatnya kapitalisme. "Semua akan terbuka di hadapan rakyat manakala FPI lebih pintar," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar