Ditengah bertaburnya para bintang sepak bola, tidak menyangka diantara mereka ternyata banyak ya...
Selasa, 14 Februari 2012
KEAJAIBAN ISTIGHFAR: KISAH 5
Aku berusia 30 tahun saat suamiku wafat dengan meninggalkan lima orang
anak, laki-laki dan perempuan, yang masih kecil-kecil. Semasa hidupnya,
suamilah tulang punggung nafkah keluarga sepenuhnya. Sedangkan aku
menjalankan tugas utamaku sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Meskipun pendapatan suami pas-pasan, tapi kami merasa cukup dan tidak
merasa ada yang kurang. Hidup kamipun terasa begitu bahagia dan indah.
Sampai hari kelabu itu datang. Suami tercinta pergi menghadap Sang
Pencipta secara demikian mendadak. Semuanya jadi berubah 180 derajat.
Dunia serta merta menjadi gelap gulita di mataku. Akupun hampir tak
henti menangis sejak saat itu. Sampai-sampai aku sangat menghawatirkan
kondisi mataku.
Aku terus meratapi nasibku yang terasa begitu
buruk dan berat. Yang terberat memang masalah beban hidup yang tidak
ringan, sementara pemasukan sudah tidak ada lagi. Hanya ada sedikit
harta yang ditinggalkan Bapak. Akupun berusaha sehemat mungkin dalam
menggunakannya. Mungkin kelemahan antisipasi dan kekurang siapan
terhadap kondisi tak terdugalah yang membuatku begitu shock.
Sampai-sampai seakan aku lupa bahwa, penjamin rezeki kita bukanlah
suami, orang tua atau siapapun. Melainkan justru hanya Allah semata.
Nah, kondisiku mulai berubah lebih baik dan stabil, setelah suatu hari,
saat berada di kamar, aku mendengarkan siaran radio Idza'atul Qur'an
Al-Karim. Dimana ada seorang Syaikh yang membawakan sebuah hadits (yang
artinya): “Barangsiapa tak henti beristighfar, niscaya Allah akan
mengadakan baginya untuk setiap himpitan hidup solusi dan jalan keluar,
untuk setiap kepedihan perlepasan dan kebebasan, serta memberinya
rezeki secara tidak diduga-duga” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dari
Ibnu Abbas ra.).
Setelah mendengar hadits tersebut dibacakan,
semangat hidupku jadi bangkit kembali, dan pengharapan kepada keluasan
rahmat Allah-pun pulih lagi dan bahkan menguat sekuat-kuatnya. Dan aku
berazam sejak saat itu untuk mengamalkan isinya dengan penuh keyakinan.
Maka akupun mulai melafalkan istighfar kepada Allah, sekuat-kuatnya,
dan sebanyak-banyaknya, hampir tanpa putus. Sebagaimana aku ajak pula
anak-anakku untuk melakukan amalan yang sama, istighfar!
Berbulan-bulan kami melakukannya, tanpa henti dan tanpa putus asa. Kami
bahkan telah menikmatinya. Dan saat istighfar spesial kami itu genap 6
bulan, keajaiban itupun datang. Tepat seperti kata hadits: secara tidak
disangka-sangka dan tidak diduga-duga sama sekali. Ya, tiba-tiba
kami menerima berita tentang adanya sebuah proyek perencanaan dan
pengembangan pembangunan, yang sebagiannya meliputi dan mengambil tanah
milik kami, yang sudah lama sekali tak terurus dan tidak termanfaatkan,
karena lokasinya yang tidak strategis. Singkatnya, kamipun mendapatkan
"ganti untung" jutaan real. Allahu Akbar. Sungguh samudera rahmat dan
rahasia hikmah Allah memang benar-benar tidak ada yang bisa
menyelaminya. Puji dan syukur kami kepada-Mu ya Allah. Juga ampunilah
segala kelemahan, kekerdilan dan dosa-dosa kami.
Kehidupan keluarga
kamipun berubah total. Keceriaan kembali menghiasi hari-hari kami.
Kesedihanku sirna, karena tergantikan oleh kebahagiaan yang tiada
terkira. Khususnya oleh perkembangan semua anakku, yang tidak sekadar
baik. Melainkan baik sekali dan sangat membanggakan, bagi ummi mereka,
bagi seluruh keluarga besar kami, bahkan juga bagi masyarakat sekitar.
Karena disamping tumbuh sehat dan berakhlak mulia, merekapun
berprestasi gemilang dalam pendidikan, umum maupun khusus. Diantara
mereka ada yang meraih ranking 1 dalam prestasi belajarnya untuk
tingkat propinsi. Ada yang hafidz Al-Qur'an 30 juz. Dan begitu
seterusnya.
Falhamdu lillahi Rabbil 'alamin. Nah, aku telah membuktikan salah satu keajaiban dan kedahsyatan amalan istighfar, bagaimana dengan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar