Halaman
Ngetop Abizzz...
-
<br> Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) tampaknya akan segera melakukan p...
-
Kemarin Saya menghadiri Silaturahim di Padepokan Madani. Ada wayang Golek dan Taujih dari Pimpinan Padepokan Madani (Ust Hilmy Aminuddin...
-
Suatu hari seorang suami pulang kerja dan mendapati tiga orang anaknya sedang berada di depan ...
-
Solo- Inilah photo pimpinan preman Iwan walet ( muslimdaily.net) yang pada hari kamis(3/5/12) menjadi otak penyerangan terhadap anggota L...
-
MAKKAH - Dua puluh insinyur senior Cina yang bekerja pada proyek Kereta Al-Masha'er telah memeluk Islam dengan mengucapkan Syahadat. ...
-
Oleh: Cahyadi Takariawan --- Engkau aktif dalam kegiatan dakwah? Engkau telah bekerja melakukan berbagai upaya menebarkan kebaikan ...
-
Dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diselenggarakan mulai 25-28 Maret 2012 di Medan, akan memb...
-
Mamuju - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Mustafa Kamal, mengakui prihatin terhada...
-
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar mengklaim ada sekitar 1.200 jemaat ahmadiyah yang tobat pasca adanya peraturan gubernur (per...
-
Menteri ESDM Jero Wacik Jakarta - Dewan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Saban...
Sabtu, 05 Mei 2012
PKS Menuding Ada Aktor Politik di Kasus DPID
Jakarta -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq mengatakan ada aktor politik yang memainkan kasus Dana Percepatan Infrastruktur Daerah. Sang aktor ingin mendeskriditkan PKS.
"Memang ada aktor-aktor politik yang mengolah kasus ini untuk mendiskreditkan PKS," kata Mahfudz kepada Metrotvnews.com, Kamis (3/5).
PKS menganggap Wa Ode cuma pion. Ada kekuatan besar yang mendorong Wa Ode berani menyeret nama Sekjen DPP PKS Anis Matta dan pimpinan Banggar lainnya, seperti Tamsil Linrung. Kebetulan Tamsil juga dari PKS.
"Saya pernah mengingatkan Wa Ode secara tidak langsung via salah seorang pimpinan fraksinya agar hati-hati bicara soal calo anggaran," cerita Mahfudz.
Namun, Wa Ode terlena dengan cap yang dialamatkan kepadanya sebagai pahlawan anggaran. Ujungnya, ya seperti sekarang, Wa Ode justru dijerat KPK.
"Sekarang ada yang mendorongnya untuk menarik-narik pihak lain yang tidak berhubungan dengan kasusnya di DPR," terang Mahfudz.(Andhini)
[Metrotvnews.com]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar