Ngetop Abizzz...

Jumat, 11 Mei 2012

Berpeluang Menang, Hidayat Terus "Digoyang"


hidayat nur wahit beresin jakarta Pemasangan pamflet sosialisasi pasangan bakal calon Gubernur DKI Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini yang ditempeli stiker bernada menjelek-jelekkan Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai upaya adu domba. 
 
“Di Jakarta itu orangnya sudah kritis, juga cerdas. Kok kami diadu domba? Memangnya kami domba? Warga juga ada istilah adu jangkrik. Memangnya warga Jakarta jangkrik rendahan yang mau diadu-adu begitu?
Mereka warga terhormat,“ kata Hidayat Nur Wahid di Jakarta, kemarin.


Ia mengaku tidak tahu dalang di balik praktik adu domba itu. Ia mengingatkan siapa pun untuk tidak mengadu domba pihaknya dengan pasangan lain. Ia mengaku memiliki hubungan yang intim dan harmonis dengan pasangan Jokowi-Ahok. Untuk itu, ia enggan memperbesar masalah pamflet tersebut.
“Saya ingatkan jangan menggunakan jurus adu domba apalagi jurus adu jangkrik. Saya dengan Jokowi sangat dekat. Saya sudah ketemu beliau dan kita sepakat tidak mau terprovokasi untuk dimakan atau termakan dengan isu seperti itu,“ kata dia.
Didik J Rachbini menilai praktik adu domba tersebut dipandang dapat merusak demokrasi. “Tidak tahu siapa yang berbuat seperti itu. Yang pasti itu tidak diperkenankan dalam demokrasi dan itu pihak-pihak yang ingin melukai,“ tukasnya.

Walau sudah beberapa kandidat yang terserang kampanye hitam, pihak kepolisian mengaku belum bisa menindak pelakunya.
“Saat ini belum bisa ditindak karena mereka belum ditetapkan sebagai calon gubernur atau wakil gubernur pada pemilu kada ini. Aturannya belum ada, jadi kami belum bisa bertindak,“ kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto.

Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta, menurut Rikwanto, akan mengumumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung dalam Pemilu Kada DKI 2012 pada 10 Mei mendatang. Setelah itu, baru pengamanan dan pengawasan terhadap para calon dilakukan pihak kepolisian.
“Kalau calon gubernur sudah ditetapkan, kepadanya sudah ada kewajiban. Namun, pengawasan menjadi wilayah Panwaslu.

Kalau ada kampanye hitam, itu nanti Panwaslu yang melihat. Kalau ditetapkan sebagai tindak pidana, baru itu menjadi wewenang pihak kepolisian,“ papar Rikwanto.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Ramadansyah mengatakan sebaiknya kampanye gelap tanpa identitas dihentikan karena akan mencoreng pemilu kada DKI.

suaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar