PKS Tambakrejo - Wakil
Ketua Fraksi PKS di DPR RI, Almuzzammil Yusuf menilai hasil survei Pilkada DKI
yang baru-baru ini dipublikasikan oleh lima lembaga survei memiliki perbedaan
yang signifikan. Muzzammil menyayangkan banyaknya lembaga survei yang telah
menggiring opini publik untuk mendukung kandidat tertentu dibandingkan memotret
realitas sosial yang sebenarnya.
Menurutnya
hal ini bisa disebabkan tiga hal. Pertama, karena ada lembaga survei yang tidak
paham terhadap metodologi riset. Kedua, lembaga
survei tersebut dibayar oleh salah satu kandidat. Ketiga adalah kedua-duanya,
lembaga survei yang tidak paham dan dibayar oleh kandidat tertentu.
“Tapi,
saya yakin dari lembaga survei tersebut ada yang benar-benar memotret realitas pilihan
warga DKI karena didasari oleh keilmuan dan metodologi yang benar.” Ujar
Muzzammil di DPR RI, 31 Mei 2012.
Menurut
Muzzammil, untuk menilai lembaga survei yang kredibel dan tidak, bisa dilihat
dari hasil Pilkada DKI nanti. Survei yang kredibel hasilnya tidak akan jauh
berbeda dengan hasil perolehan suara Pilkada.
“Jika
ada lembaga survei yang hasilnya berbeda jauh dengan hasil perolehan suara
Pilkada sebaiknya lembaga survei tersebut tidak usah digunakan lagi. Lembaga
survei ini telah bergeser perannya dari produk ilmiah menjadi produk politik
partisan”. Papar Anggota Komisi I DPR RI ini.
Untuk
itu, Muzzammil berharap media massa dapat mempublikasikan kepada publik mana
saja lembaga survei yang komitmen menjaga marwah keilmuan riset dan mana saja
lembaga survei yang telah mencoreng keilmuan riset.
“Jadi
media massa perlu terlibat dalam mengontrol dan mengkritisi hasil survei dengan
cara mempublikasikan kepada masyarakat mana saja lembaga survei yang kredibel
dan yang tidak kredibel setelah melihat perolehan suara Pilkada DKI nanti”.
Kata politisi dari Dapil I Lampung ini.
Pergeseran
peran lembaga survei ini, kata Muzzammil, terjadi juga di negara lain. Akhir-akhir ini
yang mengejutkan adalah hasil Pilpres di Mesir. Hasil perolehan suara Pilpres
Mesir berbeda jauh dengan hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga
survei di Mesir dan Internasional.
Menurut
Muzzammil, hasil survei Pilpres Mesir yang telah dipublikasikan oleh beberapa
lembaga survei menunjukan bahwa perolehan suara terbanyak sebesar 30% diperoleh
Amr Mousa, sedangkan Mohammad Morsi pada posisi kelima dengan perolehan suara
5%.
“Namun
Senin 28 Mei 2012 kemarin, KPU Mesir secara resmi mengumumkan hasil putaran
pertama Pilpres yang digelar tanggal 23-24 Mei lalu telah membalikan posisi
keduanya. Mohammad Morsi pada posisi pertama dan masuk pada Pilpres putaran
kedua sedangkan Amr Mousa pada posisi kelima.” Paparnya.
Islamedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar